Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, menilai bahwa penguatan harga obligasi dapat terjadi hari ini ketika semakin membesarnya spekulasi terhadap pembatalan kenaikan tarif impor tambahan barang China oleh Amerika Serikat (AS) pada 15 Desember nanti.
"Tekanan eksternal yang melunak dapat menjadi tambahan katalis positif untuk penguatan pasar obligasi hari ini. Namun, potensi kenaikan harga signifikan tersebut dibatasi oleh kurang agresifnya pelaku pasar di tengah ketidakpastian global," ujar Ariawan dan tim dalam risetnya pagi ini (6/12/19).
Di tengah potensi penguatan tersebut, dia menilai seri tenor menengah dan tenor panjang yang dapat menjadi pilihan atraktif untuk pelaku pasar hari ini adalah seri FR0081, FR0082, FR0080, dan FR0083.Optimisme investor pada drama hubungan kedua negara juga ditambah faktor bahwa Washington-Beijing sudah semakin dekat dengan kesepakatan tahap pertama yang sudah digadang-gadang setidaknya sejak 2 bulan terakhir.Faktor lain yang memperkuat sentimen positif di pasar adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan negosiasi kedua negara masih berjalan baik. Padahal, sebelumnya Trump kerap mengeluarkan pernyataan yang provokatif dan justru memanaskan tensi kedua negara.Kemarin, harga obligasi rupiah pemerintah ditutup menguat setelah lama menjalani koreksi yang hampir beruntun sejak pertengahan November. Penguatan terutama didukung sentimen positif dari potensi dibatalkannya penaikan tarif impor barang China oleh Amerika Serikat bulan ini.
Yield Obligasi Negara Acuan 5 Dec'19
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 4 Dec'19 (%) |
Yield 5 Dec'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 5 Dec'19 (%) |
FR0077 |
5 tahun |
6.599 |
6.559 |
-4.00 |
6.5398 |
FR0078 |
10 tahun |
7.169 |
7.117 |
-5.20 |
7.0909 |
FR0068 |
15 tahun |
7.616 |
7.586 |
-3.00 |
7.5572 |
FR0079 |
20 tahun |
7.742 |
7.72 |
-2.20 |
7.6972 |
Sumber: Refinitiv
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.066 triliun SBN, atau 38,55% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 4 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 173,53 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu yang juga berarti pada bulan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,02 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv)from CNBC Indonesia https://ift.tt/38927K9
via IFTTT
No comments:
Post a Comment