Pages

Thursday, September 12, 2019

Optimis AS-China Capai Kesepakatan, Straits Times Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan (13/9/2019) setelah kabar bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin mempertimbangkan kesepakatan dagang sementara, meski itu bukan opsi yang utama.

Indeks Straits Times dibuka naik 0,21% ke level 3.201,66 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 15 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 7 saham melemah, dan 8 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pada Kamis (12/9/2019) waktu setempat, Presiden ke-45 AS tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin menandatangani perjanjian penuh dengan Beijing, namun dia membuka opsi untuk mencapai kesepakatan sementara.

"Bayak orang membicarakannya, saya melihat banyak analis mengatakan kesepakatan sementara - artinya kita akan mendahulukan yang mudah dulu. Tetapi tidak ada yang mudah atau sulit. Ada kesepakatan atau tidak ada kesepakatan. Tapi itu sesuatu (opsi) yang akan kita pertimbangkan, kurasa," ujar Trump seperti dikutip CNBC International.

Meskipun demikian, juru bicara Gedung Putih Judd Deere menekankan bahwa Washington memilih untuk melakukan kesepakatan penuh.

Di lain pihak, Negeri Tiongkok tampaknya telah memenuhi janjinya untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.

Perusahaan swasta asal China dikabarkan membeli setidaknya 10 muatan penuh kapal yang berisi kedelai asal AS pada Kamis, dilansir dari CNBC International.

Pembelian tersebut merupakan pembelian kedelai terbesar oleh perusahaan importir swasta China semenjak Beijing menaikkan bea masuk 25% atas kedelai asal Negeri Paman Sam pada July 2018. Untuk diketahui per 1 September, bea masuk atas kedelai naik menjadi 30%.

Salah satu pedagang (trader) mengatakan pembelian atas lebih dari 600 ribu ton kedelai AS dijadwalkan untuk dikirim pada Oktober dan akan tiba saat Desember.

Pembelian tersebut merupakan indikasi lainnya bahwa tensi dagang antara kedua negara dapat mereda.

Sebagai informasi, minggu ini Beijing telah memperbaharui janjinya untuk membeli produk pertanian AS seperti babi dan kedelai yang merupakan komoditas ekspor utama Negeri Paman Sam.

Pembelian produk pertanian dalam jumlah besar merupakan salah satu permintaan yang diajukan AS pada kesepakatan perdagangan.

Pada hari ini tidak ada rilis data dari Negeri Singa.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/31kr0P4
via IFTTT

No comments:

Post a Comment