Pages

Thursday, August 29, 2019

Suram, Harga Batu Bara Kini Lebih Murah dari Singkong

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara masih terus berada dalam tren penurunan. Bahkan pada sesi perdagangan Rabu lalu (28/8/2019) harga futures batu bara Newcastle kontrak pengiriman September di bursa Intercontinental Exchange (ICE) anjlok 1,41% menjadi US$ 63,1/metrik ton yang merupakan titik terendah dalam 3 tahun terakhir.

Perlambatan ekonomi global serta peningkatan produksi batu bara Indonesia menjadi dalang yang terus menekan harga batu bara.

Jika menggunakan asumsi kurs Rp 14.000/US$, maka sejatinya harga setiap 1 kilogram batu bara Newcastle adalah Rp 883,4.

Sebagai informasi, harga futures (berjangka) batu bara Newcastle mengacu pada batu bara dengan tingkat kalori 6.000 kcal/kg.

Harga batu bara Newcastle merupakan salah satu acuan yang sering digunakan di pasar global. Pasalnya, Australia merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia, dan sebagian besar di antaranya dikirim dari pelabuhan Newcastle, New South Wales.

Sementara itu, pemerintah Indonesia juga memiliki Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang diperbaharui setiap bulan. Harga ini memperhitungkan beberapa index harga batu bara global seperti Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900. Kalori batu bara yang digunakan dalam HBA adalah 6.322 kcal/kg.

Pada praktiknya, transaksi batu bara di Indonesia tidak sekonyong-konyong menggunakan HBA. Namun HBA bisa digunakan sebagai acuan untuk menghitung harga berbagai jenis batu bara yang diklasifikasikan menurut kalori, kelembaban, kandungan sulfur, dan abu.


Pada Agustus 2019, HBA yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah US$ 72,67/ton atau setara dengan Rp 1.017,38/kg.

Menariknya, harga batu bara kini sudah berada di bawah harga ubi kayu, atau yang biasa dikenal dengan sebutan singkong.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan), harga rata-rata singkong secara nasional pada tahun 2018 adalah Rp 2.885,7/kg.

Sementara harga singkong paling murah ada di Provinsi Bengkulu, yaitu sebesar Rp 1.710,9/kg.

Untuk diketahui bahwa harga singkong untuk tahun 2019 belum dipublikasikan. Harga singkong tersebut merupakan harga di tingkat produsen, alias petani di pedesaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(hoi/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2UkcyUS
via IFTTT

No comments:

Post a Comment