Pages

Wednesday, December 4, 2019

Sri Mulyani Bicara Waspada Resesi, Ini Strategi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Didaulat sebagai The Best Minister 2019 oleh CNBC Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sampaikan pesan, ekonomi dunia sudah dekat dengan resesi. Pemerintah perlu waspada.

Sri Mulyani mengatakan, tahun 2019 merupakan tahun yang sulit. Karena ketidakpastian global terus terjadi, membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lambat.


"Lingkungan di mana kita berada masih tidak pasti. Kita sudah berharap adanya deal Amerika Serikat [AS]-RRT [Republik Rakyat Tiongkok/China]. Namun tiba-tiba ada perkembangan di Hong Kong, dan katanya agreement sama China nanti saja lah seusai Pemilu 2020," ujar Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia Awards 2019 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

"Kita dihadapkan kepada situasi berharap, kecewa, berharap, kecewa."

Ketidakpastian tersebut menyebabkan kepercayaan diri dunia usaha menurun. Lebih parahnya, ketidakpastian terjadi dalam pola dan frekuensi yang tidak bisa ditebak. Yang pada akhirnya membuat forcast untuk perekonomian selalu meleset.

"Hari ini kita percaya proyeksinya begini, besok bisa berubah sama sekali. Ini pemberat dari kemajuan ekonomi dunia," ujarnya.

Untuk diketahui, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia hanya tumbuh 3% pada 2019. Lumayan jauh melambat dibandingkan 2018 yaitu 3,6%.

"Kalau ekonomi dunia sudah [tumbuh] 3%, itu sudah dekat dengan resesi atau sudah resesi. Dunia terdiri dari negara maju dan berkembang, biasanya negara berkembang tumbuh lebih tinggi. Sekarang berarti sudah all across the board, berarti semua negara melemah," ungkap Sri Mulyani.

Penurunan pertumbuhan ekonomi global 0,6%, demikian Sri Mulyani, tidak main-main. "Itu sama seperti size-nya Afrika Selatan, berarti satu ekonomi hilang," tuturnya.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PfuNbD
via IFTTT

No comments:

Post a Comment