Pages

Thursday, December 5, 2019

Skandal Penyelundupan Harley, Saham Garuda Stagnan Saja!

Jakarta, CNBC Indonesia - Selepas terkuaknya kasus penyelundupan Harley Davidson dan Brompton melalui pesawat Airbus milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), harga saham perusahaan terlihat bergerak stagnan pada sesi awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (6/12/2019).

Pada pukul 09:50 WIB, harga saham GIAA tercatat bergerak di level penutupan perdagangan kemarin (5/12/2019), yakni Rp 496/unit saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 2,91 miliar. 


Namun dari grafik di atas terlihat bahwa saham emiten transportasi penerbangan tersebut sempat masuk ke zona hijau dan berhasil mencatatkan penguatan hingga 2,82% ke level Rp 510/saham.

Nilai transaksi GIAA hari ini Rp 4,20 miliar dengan volume perdagangan 8,43 juta saham. Year to date, saham Garuda terbang 66%.


Pelaku pasar sepertinya mengapresiasi langkah tegas yang diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menegakkan integritas dan good corporate governance perusahaan BUMN.

Seperti diketahui, Kamis kemarin (5/12/2019) dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Erick memberhentikan I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara sebagai Direktur Utama (Dirut) Garuda. Ari diberhentikan karena terbukti menyelundupkan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton pada pesawat Airbus A330-900 Neo milik Garuda yang baru dibeli.

Ia mengungkap bahwa laporan yang diterima dari komite audit menulis bahwa motor Harley Davidson yang ditemukan adalah milik orang berinisial AA, serupa dengan inisial Direktur Utama GIAA.

Lalu, ia melanjutkan, AA transfer secara pribadi ke finance Garuda di Amsterdam. Inisial AA ini juga dikonfirmasi lewat daftar manifes penumpang yang tersebar bahwa Ari Askhara ikut di dalamnya.


Erick menyampaikan bahwa dalam BUMN faktor integritas dan good corporate governance haru dijaga dan tingkatkan.

"Kami dalam menjalankan tugas harian sebagai BUMN, hal-hal yang sangat sensitif ini harus dijalankan secara prosedural. Apalagi sudah menyangkut good corporate governance yang dilanggar," ucap Erick

"Dewan Komisaris sudah kirim surat kepada saya, dan terpenting komite audit juga sudah kirim surat kepada saya dan mohon maaf saya tidak bermaksud menyelesaikan secara individu. Tapi ini hal yang sangat penting di BUMN dan sudah menjadi kesepakatan dengan Ibu Menkeu bagaimana faktor integritas dan good corporate governance harus kita tingkatkan dan laksanakan sebaiknya," tambah Erick.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/364sBL5
via IFTTT

No comments:

Post a Comment