Pages

Wednesday, December 4, 2019

AS-China Mulai Kalem, Bursa Singapura Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura mengawali perdagangan hari ini, Kamis (5/12/2019) di zona hijau seiring dengan rilis data ekonomi yang baik dan munculnya kembali optimisme terkait hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,35% menjadi 3.170,85 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 3 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

HIS Markit mencatat angka PMI Singapura bulan November sebesar 50.4 poin, lebih baik dari bulan sebelumnya yang sebesar 47,4 poin. Selain itu, perolehan ii mengakhiri rentetan kontraksi dalam 3 bulan terakhir, di mana Negeri Singa pada Agustus-Oktober selalu mencatatkan angka PMI di bawah 50, dilansir Trading Economics.


Sebagai informasi, nilai PMI di atas 50 menunjukkan adanya peningkatan aktifitas bisnis di sektor swasta, sedangkan nilai di bawah 50 menandakan penurunan aktifitas.

Lebih lanjut, Bloomberg melaporkan bahwa AS dan China semakin dekat terkait diskusi berapa banyak bea masuk yang akan dihapus dalam perjanjian dagang fase pertama.

Salah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya memberitahu Bloomberg bahwa pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengesampingkan urgensi waktu dicapainya kesepakatan sebaiknya tidak ditafsirkan bahwa negosiasi dagang mandek.

Selain itu, sumber tersebut juga menekankan bahwa undang-undang AS terkait konflik di Hong Kong dan Xinjiang besar kemungkinan tidak akan berdampak pada perundingan.


Perwakilan dagang AS mengekspektasikan bahwa kesepakatan dagang fase pertama dapat diselesaikan sebelum penerapan bea masuk baru pada 15 Desember mendatang. Isu penting yang belum selesai termasuk bagaimana menjamin China untuk membeli produk pertanian milik AS.
AS-China Mulai Kalem, Bursa Singapura MenghijauFoto: Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, tengah, dikawal oleh pengawal dan delegasi meninggalkan hotel di Beijing, Jumat, 29 Maret 2019. Negosiator perdagangan AS yang dipimpin oleh Mnuchin dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer tiba di Beijing untuk memulai putaran baru pembicaraan yang bertujuan untuk mengakhiri perang tarif atas ambisi teknologi China saat para pejabat mengisyaratkan mereka mungkin akan membuat kemajuan. (AP / Andy Wong)

Meskipun demikian, Bloomberg menyebutkan bahwa pihaknya belum mendapat konfirmasi dari Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Perdagangan China terkait informasi mengenai pembatalan bea masuk.

Sementara itu, kemarin (4/12/2019) di sela-sela pertemuan dengan Perdana Menteri Jerman Angela Markel, mengatakan bahwa diskusi dengan China berjalan baik. "Kami akan membuat banyak kemajuan," ujar Trump.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PitRDq
via IFTTT

No comments:

Post a Comment