Pages

Thursday, September 26, 2019

Turis Batal ke Bali Pindah ke Thailand, Banyak dari Australia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha di bawah naungan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkap laporan yang cukup mengejutkan. Semenjak polemik rancangan revisi KUHP (RKUHP), banyak turis membatalkan kunjungan ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Laporan PHRI turis asing yang paling banyak membatalkan kunjungan adalah sari Australia. Mereka umumnya memindahkan kunjungan ke Thailand. Pemerintah Negeri Kangguru itu salah satu negara yang memberikan travel advice ke Indonesia kepada warga negaranya semenjak muncul kabar pengesahan RKUHP.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI) Sudrajat mengaku sudah mendapatkan informasi dari para anggota PHRI  di Bali. Ia bilang banyak turis dari Australia yang membatalkan booking hotelnya.

"Katanya banyak turis dari Australia pindah ke Thailand. Mereka kan sangat sensitif terhadap hal-hal yang seperti itu. Itu kabar dari pelaku hotel," katanya dikutip dari detikcom, Kamis (27/9).

"Informasi yang kami peroleh memang ada dampaknya. Ya mereka cancel booking," tambah Sudrajat.

Menurut Sudrajat pihak pemerintah provinsi bali sudah mengeluarkan pernyataan agar tidak memperdulikan RKUHP karena masih belum disahkan. Terbukti, pada 24 September 2019, DPR menunda pengesahan RKUHP yang kontroversial tersebut.

"Sudah tidak usah menjadi perhatian karena belum final dan sekarang sudah jelas ditunda," tambahnya.

Sayangnya kabar terkait RKUHP ini sudah terdengar ke calon turis asing melalui internet. Ia berharap masalah ini bisa segera pulih, dengan gerak cepat pemerintah memberikan informasi kepada publik termasuk pihak asing.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa mengatakan kondisi ini bila dibiarkan sangat merugikan, dan harus segera diatasi. Apalagi, negara-negara di Asia Tenggara banyak yang menjadi kompetitor bagi pariwisata Bali. Polemik soal pasal perzinaan di RKUHP pun rentan dimanfaatkan kompetitor sehingga pihaknya cepat-cepat memberikan penjelasan.

"Pariwisata memang sensitif dengan isu-isu karena kita memasuki era persaingan yang begitu ketat ya, bisa saja nanti dimanfaatkan oleh pesaing-pesaing kita untuk memanfaatkan situasi ini. (Kompetitor Bali) Ada Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam sekarang sudah hebat loh dari sisi jumlah kunjungan. Makanya kita kan harus waspada tidak boleh terlena dengan sanjungan-sanjungan, pujian-pujian," ujar Astawa katanya seperti dikutip dari detikcom.

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2nGEd65
via IFTTT

No comments:

Post a Comment