Pages

Thursday, September 26, 2019

Jokowi Percaya Ada Resesi, Lalu RI Harus Ngapain?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini resesi akan terjadi di sejumlah negara. Bukan tidak mungkin, ketidakpastian ekonomi global yang kian menjadi bisa membuat ekonomi dunia mengalami resesi 1 hingga 1,5 tahun ke depan.

"Perang dagang masih terus berjalan menghantui kita. Tekanan eksternal, baik kemungkinan potensi resesi pada 1 tahun hingga 1,5 tahun yang akan datang mulai dihitung para pakar," kata Jokowi.

Situasi ini lantas disikapi Jokowi dengan menggelar rapat tingkat tertinggi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang terjadi, yang bisa memengaruhi ekonomi Indonesia.


Pada awal bulan ini, Jokowi menggelar rapat terbatas dengan topik antisipasi perkembangan perekonomian dunia. Bagi kepala negara, Indonesia perlu menyiapkan antisipasi sebelum resesi benar-benar datang menghampiri.

"Payung harus kita siapkan. Kalau hujannya besar, kita nggak kehujanan. Kalau gerimis, kita nggak kehujanan," tegas Jokowi.


Jokowi menilai, ancaman resesi semakin nyata yang terefleksikan dari depresiasi sejumlah mata uang negara berkembang seperti Yuan, China, maupun Peso, Argentina. Kondisi ini, mau tidak mau harus dihadapi.

"Dan kita harapkan, langkah antisipatif sudah benar-benar konkret kita siapkan dan berharap, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak dari resesi bisa kita hindarkan,"

Jokowi menegaskan, kunci bagi Indonesia terhindar dari risiko resesi adalah meningkatkan arus investasi asing. Pemerintah, pun harus membuka karpet merah bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jalan paling cepat adalah yang berkaitan dengan FDI. Kuncinya hanya ada di situ, nggak ada yang lain," tegas kepala negara.

Menjelang akhir bulan, Jokowi kembali menggelar rapat terbatas tindak lanjut mengenai hal ini. Jokowi menegaskan, bahwa Indonesia saat ini tengah berpacu dengan waktu dan harus bergerak cepat mengantisipasi terjadinya resesi.

"Kita berpacu dengan waktu dan harus bergerak dengan cepat. Dengan pemangkasan, dengan penyederhanaan dari regulasi yang menghambat," kata Jokowi.

Jokowi pun menagih gagasan konkret dari jajaran Menteri Kabinet Kerja atas upaya pemerintah membuat ekosistem usaha yang ramah terhadap investasi. Apalagi, ini bukan rapat pertama yang dilakukan.

"Hari ini supaya progresnya lebih tajam, jangan sampai mengulang apa yang sudah dibicarakan pada rapat yang lalu," tegas Jokowi.

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2mapVKp
via IFTTT

No comments:

Post a Comment