Pages

Monday, September 9, 2019

Semakin Ditinggal Investor, Yen Kian Merana

Mata uang yen melemah pada perdagangan Selasa (10/9/19) melanjutkan pelemahan Senin kemarin. Semakin ditinggal investor, mata uang Jepang ini terus tertekan hingga menyentuh level terlemah sejak 2 Agustus.

Pada pukul 8:30 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 107,47/US$ atau melemah 0,22% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.

Semakin membaiknya sentimen pelaku pasar menjadi penekan utama yen yang menyandang status aset aman (safe haven). Sentimen yang membaik membuat selera terhadap risiko (risk appetite) meningkat, investor akhirnya masukk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham.

Yen mulai tertekan sejak pekan lalu setelah situasi di Hong Kong kondusif, serta situasi politik di Italia dan Inggris membaik. Kabar paling bagus tentunya dari Inggris, dimana kemungkinan terjadinya no-deal Brexit semakin menipis setelah Parlemen Inggris berhasil membuat rancangan undang-undang yang mencegah terjadinya no-deal.

Bank investasi Goldman Sachs kini memprediksi potensi terjadinya no-deal Brexit sebesar 20%, turun dari sebelumnya 25%, sementara probabilitas terjadinya deal naik menjadi 55% dari sebelumnya 45%, sebagaimana dilansir Reuters.

Selain itu, yen juga tertekan akibat semakin menguatnya peluang pemangkasan suku bunga bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) di bulan ini. Data pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari  produk domestik bruto (PDB) Jepang kuartal II-2019 menjadi penyebabnya.

Jepang pada Senin kemarin merevisi PDB kuartal II-2018 menjadi1,3%. Melambat dibandingkan pembacaan pertama yaitu 1,8%. Apalagi dibandingkan kuartal I-2019 yang masih 2,1%.

"Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan berbalik negatif pada kuartal IV-2019. Jika kekhawatiran kontraksi membesar, maka Bank Sentral Jepang (BoJ) tentu akan sangat mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan lebih dalam ke zona negatif," kata Izuru Kato, Kepala Ekonom Totan Research, sebagaimana diwartakan Reuters.

BOJ akan mengumumkan suku bunga dan kebijakan moneter pada Kamis (19/9/19) pekan depan, beberapa jam setelah bank sentral AS mengumumkan suku bunga, tentunya pergerakan dolar vs yen akan menjadi sangat menarik untuk dinanti.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZPcNxc
via IFTTT

No comments:

Post a Comment