Pages

Wednesday, September 11, 2019

Mengapa Trump "Cinta Mati" Suku Bunga Negatif? Ini Alasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk mengubah suku bunga menjadi negatif. Sayangnya, mengutip Reuters, pejabat The Fed menganggap suku bunga negatif adalah sesuatu yang harus dijauhi karena bisa berbahaya bagi ekonomi AS.

Padahal, menurut Trump, ini harus dilakukan agar negara bisa membayar utang luar negeri pemerintah AS senilai US$ 22 triliun dan memperpanjang waktu pembayarannya. Pernyataan itu ia sampaikan melalui postingan Twitter pada Rabu (11/9/19) waktu setempat.

Untuk negara-negara dengan inflasi rendah kronis seperti Eropa dan Jepang, membuat suku bunga negatif menjadi pilihan yang lebih menarik untuk dilakukan bank sentralnya. Karena hal itu bisa mengontrol penguatan mata uang mereka.


Berikut adalah cara kerja kebijakan suku bunga negatif dan potensi risikonya:

Alasan Beberapa Bank Mengadopsi Suku Bunga Negatif Saat Ini

Untuk mengatasi krisis keuangan global yang dipicu oleh runtuhnya Lehman Brothers pada 2008, banyak bank sentral memangkas suku bunga mendekati nol. Satu dekade kemudian, suku bunga tetap rendah di sebagian besar negara karena pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Dengan sedikit ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, beberapa bank sentral utama telah mengambil langkah kebijakan yang tidak konvensional, termasuk kebijakan suku bunga negatif. Beberapa negara yang menerapkan suku bunga negatif adalah negara di wilayah euro, Swiss, Denmark, Swedia dan Jepang.


Cara Kerja Suku Bunga Negatif

Di bawah kebijakan suku bunga negatif, lembaga keuangan diharuskan membayar bunga untuk menyimpan kelebihan cadangan pada bank sentral. Dengan cara itu, bank sentral bisa membuat lembaga keuangan yang memiliki simpanan uang tunai mau untuk meningkatkan pinjaman.

Bank Sentral Eropa (ECB) memberlakukan suku bunga negatif pada Juni 2014, menurunkan suku bunga deposito menjadi -0,1% untuk merangsang ekonomi. Dengan meningkatnya risiko ekonomi, pasar memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga simpanan pada bulan September. Saat ini suku bunga simpanan ECB di -0,4%.

Bank of Japan (BOJ) mengadopsi suku bunga negatif pada Januari 2016, sebagian besar dilakukan untuk menahan lonjakan yen yang bisa merugikan ekonomi yang bergantung pada ekspor ini. Aturan ini membuat lembaga keuangan harus membayar bunga 0,1% untuk kelebihan cadangan yang disimpan di BOJ.

BERSAMBUNG KE HAL 2

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LpYS7L
via IFTTT

No comments:

Post a Comment