Pages

Monday, September 9, 2019

Menanti Rilis Data China, Straits Times Melipir Ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura dibuka menguat pada perdagangan hari ini (10/9/2019) sambil menanti rilis data inflasi dari raksasa Asia, China.

Indeks Straits Times dibuka naik 0,3% ke level 3.155,68 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 11 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 13 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Hari ini, Negeri Tiongkok dijadwalkan akan merilis data inflasi, termasuk indeks produsen dan konsumen pada pukul 08:30 WIB. Perhatian utama kali ini, masih akan tertuju pada pergerakan harga makanan, terutama harga babi yang pada bulan Juli tercatat melesat hingga 27% dibandingkan tahun lalu.


Konsensus pasar memprediksi tingkat inflasi bulan Agustus China akan tumbuh 2,6% year-on-year (YoY), lebih rendah dari capaian Juli yang tumbuh 2,8% YoY. Sedangkan secara bulanan, diestimasi akan tumbuh 0,5%, dilansir Trading Economics.

Data inflasi yang tumbuh positif di tengah suasana perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi, merupakan kabar baik bagi pelaku pasar.

Hal ini dikarenakan, inflasi menggambarkan kenaikan harga produk atau jasa disebabkan tingginya permintaan. Dengan kata lain, inflasi positif berarti konsumsi sedang naik.

Walaupun, faktor yang menyebabkan harga naik bukan hanya tingginya permintaan, tapi juga terbatasnya pasokan.

Di lain pihak, sejatinya hantu resesi masih menggentayangi pergerakan pasar keuangan global. Pasalnya rilis laju pertumbuhan ekonomi kuartal kedua dari Jepang dan Inggris mengindikasikan peluang kontraksi ekonomi.


Jepang melaporkan angka pembacaan kedua untuk pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 adalah 1,3%. Melambat dibandingkan pembacaan pertama yaitu 1,8%. Apalagi dibandingkan kuartal I-2019 yang masih 2,1%.

Dari Inggris, sepanjang kuartal II-2019, ekonomi Negeri Ratu Elizabeth tumbuh 1,2%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 1,8% dan menjadi angka terendah sejak awal 2018.

Jika situasi memburuk, seperti perang dagang AS-China terus berkecamuk atau No Deal Brexit sampai kejadian, maka resesi ekonomi global bukan tidak mungkin terjadi.

Pada hari ini tidak ada rilis data dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2PWi01l
via IFTTT

No comments:

Post a Comment