Pages

Monday, September 9, 2019

Hantu Resesi Tebar Ketakutan, Reli IHSG Bisa Tertahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sentimen resesi ekonomi global masih akan menjadi faktor yang menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2019).

Meski pada perdagangan di awal pekan kemarin, bursa saham domestik berhasil ditutup menguat 0,27% ke level 6.326,21. Kinerja IHSG searah dengan mayoritas bursa utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,56%, indeks Shanghai menguat 0,84%, dan indeks Kospi bertambah 0,52%.

Riset Valbury Sekuritas menyoroti mengenai ekonomi dunia yang tengah dihadapi ancaman krisis, karena di sejumlah negara telah mengalaminya. Kondisi global ini bisa terdampak bagi Indonesia yang berpotensi terkena krisis cukup besar.


Indonesia, lanjut Valbury, perlu mewaspadai risiko resesi ekonomi global pada 2021. Hal itu terlihat sejak arus investasi dan perdagangan global yang melambat akibat perang dagang. Ditambah kebijakan moneter The Fed yang lebih longgar demi mendorong ruang pertumbuhan lebih tinggi.

"Ancaman krisis global yang di khawatirkan mengancam Indonesia dan menjadi sentimen negatif bagi pasar yang bisa berdampak bagi IHSG," tulis Valbury Sekuritas, Selasa (10/9/2019).

Di sisi lain, pemerintah berencana membuat rancangan undang-undang (RUU) tentang Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian yang sesuai dengan keinginan para pengusaha tanah air. Salah satu usulannya adalah menurunkan tarif pajak korporasi dari 25% menjadi 20% secara bertahap mulai 2021 mendatang.

Sementara itu, Mega Capital Sekuritas menyoroti sentimen positif dari menguatnya ekspektasi pelaku pasar mengenai pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve pada September mendatang.

Sinyal ini diutarakan langsung Gubernur the Fed Jerome Powell yang akhir pekan lalu menyatakan bahwa bank sentral akan bertindak dengan sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi.

Mega Capital memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat pada kisaran 6.295 - 6.360. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/34zbZei
via IFTTT

No comments:

Post a Comment