Pages

Thursday, September 26, 2019

Bayar Utang, APLN Gadaikan Central Park dan Siap Rights Issue

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) akhirnya mengungkapkan sumber dana yang akan digunakan perusahaan untuk membayarkan utang-utangnya.

Ternyata perusahaan telah mendapatkan pinjaman dan akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) dengan perolehan dana total Rp 2,57 triliun.

Berdasarkan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis malam (26/9/2019), perusahaan memperoleh pendanaan senilai maksimal US$ 127 juta atau Rp 1,77 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Fasilitas ini diperoleh dari Credit Opportunities II Pte. Limited dan kreditor lain yang difasilitasi oleh Madison Pacific Trust Limited.


Perjanjian ini telah ditandatangani oleh seluruh pihak pada 24 September 2019.

Untuk memperoleh fasilitas ini perusahaan menjaminkan asetnya, Mal Central Park yang terdiri dari sertifikat hak milik atas rumah susun, piutang, pembayaran asuransi dan pengalihan perjanjian serta jaminan gadai atas rekening para pemegang obligasi senilai total Rp 550 miliar dan pinjaman dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).

Kemudian, dana senilai Rp 800 miliar akan diperoleh dari penerbitan saham baru rights issue. Pemegang saham pengendalinya, yakni PT Indofica dan pemegang saham lain, Trihatma Kusuma Haliman (sang pemilik grup) telah berkomitmen untuk menyerap saham baru tersebut. Komitmen ini ditunjukkan dengan pembayaran uang muka setoran modal oleh keduanya.


Indofica telah memberikan uang muka senilai Rp 769,33 miliar, sedang Trihatma telah mengguyurkan dana senilai Rp 30,66 miliar untuk memastikan akan menyerap haknya nanti.
Foto: Saham Agung Podomoro Berbalik Ke Zona Merah (CNBC Indonesia TV)

"Uang muka pengambilan saham tersebut akan digunakan perseroan sesuai dengan rencana penggunaan dana PMHMETD, antara lain untuk membayar seluruh atau sebagian dari kewajiban perseroan kepada kreditur perseroan," tulis Cesar M. Dela Cruz dalam keterbukaan informasi.

Untuk rights issue ini perusahaan akan meminta restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 November 2019 mendatang.

Perlu diketahui, utang-utang yang akan dibayarkan terdiri dari obligasi berkelanjutan I tahap III senilai Rp 451 miliar dan tahap IV sebesar Rp 99 miliar. Kemudian, utang dari fasilitas pinjaman I dengan outstanding sebesar Rp 1,17 triliun.

Perusahaan juga akan membayarkan utang kepada Maybank senilai Rp 750 miliar yang sebelumnya diperuntukkan guna membayarkan utang obligasi yang jatuh tempo pada Juni 2019. Fasilitas dari Maybank ini sebelumnya diperoleh pada 24 Mei 2019.

Pada perdagangan Kamis kemarin, saham APLN menguat 4,55% di level Rp 276/saham, dan secara year to date saham APLN ini meroket 82% dengan kapitalisasi pasar Rp 5,34 triliun. Sayangnya, kemarin asing melego saham ini Rp 1,48 miliar sehari, dan year to date asing masuk Rp 2,24 miliar di pasar reguler.

Rumor jual aset mal, saham APLN melesat

[Gambas:Video CNBC]

(tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2lwdVTp
via IFTTT

No comments:

Post a Comment