Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona hijau: indeks Nikkei menguat 0,96%, indeks Shanghai melesat 1,35%, dan indeks Kospi naik 0,43%.
Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan kemarin yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.
1. PTBA Incar Pendanaan US$ 350 Juta untuk PLTU Halmahera Timur
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih menjajaki kebutuhan investasi sebesar US$ 350 juta atau sekitar Rp 5 triliun untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Rencananya, proyek setrum ini akan menyuplai kebutuhan listrik dari pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) feronikel yang dikelola PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
2. Bangun PLTG, AKR Corporindo Investasi Rp 5,6 T
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 300 megawatt di kawasan industri yang dikelolanya di Gresik, Jawa Timur. Diperkirakan dana investasi untuk power plant senilai sebesar US$ 350 juta-US$ 400 juta (Rp 4,9 triliun-Rp 5,6 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Direktur AKR Suresh Vembu mengatakan hingga saat ini pihak perusahaan saat ini tengah dalam pembicaraan dengan beberapa calon partner strategis. Namun diakuinya masih belum ada partner yang difinalisasi untuk bekerja sama.
3. Siap-siap! Bakal Ada Direksi BNI yang Diganti Pekan Ini
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) akan tetap melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 29 Agustus 2019 sesuai dengan publikasi yang sudah disampaikan perusahaan.
Direktur Tresuri & Internasional Bank BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan hingga saat ini belum ada perubahan terkait dengan rencana RUPSLB tersebut. Baik dari pemegang saham juga belum ada arahan untuk melakukan pembatalan atau pengajuan pergantian agenda.
4. Aksi Borong Asing Bikin Harga Saham BRI Melesat
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melesat 3,19% seiring dengan aksi borong oleh investor asing.
Pada perdagangan hari ini, harga saham BBRI ditutup pada harga Rp 4.200, naik 3,2% dibandingkan hari sebelumnya. Harga saham BBRI diperdagangkan pada range Rp 4.080 hingga Rp 4.210.
Kenaikan ini seiring dengan akumulasi oleh investor asing dengan nilai beli bersih mencapai Rp 180,08 miliar di pasar reguler. Total transaksi saham dari emiten ini mencapai Rp 745,76 miliar.
5. Sah! Timah Resmi Diperdagangkan di BBJ, Jadi Patokan Global?
Komoditas timah Indonesia akhirnya resmi diperdagangkan secara fisik di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) guna mendorong Indonesia menjadi pasar timah terbesar dunia di tengah besarnya potensi timah nasional yang mencapai sekitar 23% market timah dunia.
Pasar fisik di BBJ tersebut mulai resmi diperdagangkan pada 21 Agustus setelah terjadi sinergi antara dua BUMN yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistic. Perdagangan timah murni batangan yang diperdagangkan di BBJ ini mengikuti ketentuan yang berlaku dalam perdagangan timah batangan di Indonesia.
6. Deadline Divestasi Oktober, Vale Tunggu Keputusan Pemerintah
Manajemen PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyerahkan sepenuhnya keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait dengan kewajiban divestasi 20% saham perusahaan dengan tenggat Oktober mendatang.
Divestasi ini adalah kewajiban perusahaan yang diatur dalam Undang Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Sebelumnya Vale Indonesia sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah untuk membahas proses divestasi tersebut.
7. TINS Gandeng Perusahaan Finlandia Bangun Smelter US$ 80 Juta
Emiten pertambangan PT Timah Tbk (TINS) menyatakan sedang tahap dalam tahap negosiasi dengan perusahaan Finlandia, Finnvera untuk mendanai proyek smelter baru atau proyek ausmelt senilai US$ 80 juta. Manajemen telah menjajaki skema pendanaan dengan pola ekspor credit agency, namun persetujuan final masih ada di tangan Finnvera.
Pengembangan smelter baru ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan teknologi dari yang sudah ada saat ini.
8. Besok Mandiri RUPSLB, Siapa Direksi yang Bakal Digusur?
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) besok, Rabu (28/08/2019). Salah satu agenda yang hangat jadi perbincangan publik adalah perombakan atau pergantian direksi.
Bank Mandiri sudah menyampaikan pengumuman penyelenggaraan RUPSLB tersebut sejak pertengahan Juli lalu. RUPSLB tersebut dilakukan sesuai degan ketentuan Pasal 23 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan serta memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana telah diubah dengan POJK Nomor 10/POJK.04/2017.
9. Cukai Bakal Dikerek, Harga Rokok Gudang Garam Naik
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun depan akan menaikkan harga jual rokok sejalan dengan rencana pemerintah menaikkan tarif cukai rokok. Kenaikan harga ini untuk meminimalisir dampak beban perusahaan yang meningkat karena tarif baru ini.
Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan perkiraan kenaikan harga rokok ini nantinya juga akan mempertimbangkan daya beli masyarakat. Salah satu faktor adalah, jika harga naik ada potensi akan kehilangan konsumen karena terbebani harga rokok yang naik.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZsnVe5
via IFTTT
No comments:
Post a Comment