Pages

Monday, December 2, 2019

Trump akan Mulai Perang Dagang Baru, Straits Times Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura mengawali perdagangan hari ini (3/12/2019) dengan bergerak ke selatan seiring dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memulai perang dagang baru dengan negara di kawasan Amerika Latin dan Eropa.

Indeks Straits Times (STI) dibuka melemah 0,41% ke level 3.174,99 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 1 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 23 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kemarin (2/12/2019), melalui akun Twitter pribadinya, Trump mengatakan dia akan kembali mengenakan bea masuk pada produk impor baja dan alumunium asal Brasil dan Argentina karena kedua negara tersebut dianggap telah melemahkan alias mendevaluasi mata uang mereka.


"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran atas mata uang mereka, di mana ini bukan hal baik bagi petani kita. Oleh karena itu, segera efektif, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut" kata Trump melalui akun Twitternya.


Lebih lanjut, Presiden ke-45 Negeri Adidaya tersebut juga mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% atas produk impor asal Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Ancaman ini diberikan karena Prancis dianggap telah melakukan diskriminasi atas pajak layanan digital bagi perusahaan asal AS, dilansir dari AFP.

Hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan Perwakilan Dagang AS, di mana Negeri Mode tersebut memberi pajak yang tinggi pada perusahaan teknologi asal AS, seperti Google, Apple, Facebook, dan Amazon.

Selain itu, AS juga diketahui tengah melakukan penyelidikan pada Austria, Italia, dan Turki. Jika ketiga negara tersebut ditemukan melakukan kecurangan, maka Washington tidak segan melayangkan bea masuk.

Indikasi akan dimulainya perang dagang yang lebih luas tentu meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar karena akan mengganggu rantai pasokan global. Belum lagi pengenaan tarif juga akan menyakiti ekonomi negara tersebut dan berujung pada pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2P69Ujd
via IFTTT

No comments:

Post a Comment