Pages

Tuesday, December 3, 2019

Alert! Trump Bikin Onar Lagi, Nasib Tak Baik Bagi IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menunda negosiasi perdagangan dengan pemerintah China hingga selesainya Pilpres 2020 akan menjadi katalis negatif yang menekan pasar hari ini. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali tertahan dan berpotensi terkoreksi.

Meski sepanjang perdagangan Selasa kemarin (3/12/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan penguatan di akhir perdagangan 0,06% ke level 6.133,9 indeks poin, tapi itu diraih dengan tertatih-tatih.


Laju IHSG tak seirama dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melemah. Indeks Nikkei anjlok 0,64%, indeks Strait Times turun 0,51%, indeks Kospi turun 0,38%, indeks Hang Seng melemah 0,2%. Hanya indeks Shanghai yang mencatatkan penguatan 0,31%.

Equity Analyst PT Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr menilai IHSG akan kembali berpeluang terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12/2019) setelah komentar Trump bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa ditunda sampai setelah pemilihan presiden 2020.


"IHSG diperkirakan bergerak di level support 6.089 dan resistance di 6.170," ungkap Zamzami, Rabu (4/12/2019).

Sentimen dari dalam negeri sebagaimana dikemukakan Valbury Sekuritas, bersumber dari Bank Indonesia yang memproyeksikan, perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mencapai minimal 5,1% hingga 5,5%. Meskipun ketidakpastian global terus meningkat di masa depan.

Program pemerintah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu infrastruktur yang lebih terintegrasi antara pusat ekonomi regional termasuk zona industri dan kawasan pariwisata merupakan kunci pertumbuhan.

Tidak hanya itu, Valbury juga mencermati perang dagang kini meluas ke negara-negara lainnya.

Presiden Trump akan menerapkan kembali bea masuk terhadap baja dan aluminium impor dari Brasil dan Argentina, setelah kedua negara itu sengaja mendevaluasi mata uang yang menyebabkan petani di AS kehilangan daya saing.

Sisi lain, Trump juga mengenakan tarif hingga 100% atas barang-barang Prancis senilai US$ 2,4 miliar untuk produk pertanian seperti Anggur dan keju.

Hal ini dilakukan AS setelah Perwakilan Dagang AS menemukan fakta bahwa Prancis memberi pajak tinggi pada perusahaan teknologi AS, Google, Apple Facebook dan Amazon.

Menurut Valbury, perang dagang yang meluas bukan saja AS dengan Cina menyebabkan ketidakpastian pasar kian meningkat. "Hal ini mendorong kekhawatiran investor global dan juga termasuk pelaku pasar di BEI," tulis Valbury.

Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melaju pada kisaran support 6.112/6089/6071 dan resistance 6.152/6.171/6.193. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2LhkC59
via IFTTT

No comments:

Post a Comment