Pages

Wednesday, September 11, 2019

Hat Trick KO, Yen Kini di Level Terlemah Enam Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (11/9/19) kemarin. Ini berarti yen hat trick melemah hingga mencapai level terlemah dalam enam pekan terakhir atau tepatnya sejak 1 Agustus.

Pelemahan yen masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (12/9/19), pukul 7:40 WIB berada di level 108/US$ di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv. Yen melemah 0,18% dibandingkan penutupan Rabu kemarin.

Membaiknya sentimen pelaku pasar menjadi penekan utama yen yang menyandang status aset aman (safe haven). Sentimen yang membaik membuat selera terhadap risiko (risk appetite) meningkat, investor akhirnya masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham.


Pelaku pasar saat ini menanti pengumuman kebijakan moneter European Central Bank (ECB) pukul 18:45 WIB diikuti konferensi pers pukul 19:30 WIB yang diperdiksi akan menggelontorkan paket stimulus moneter.

Para trader melihat adanya probabilitas sebesar 72% ECB akan memangkas suku bunga sebesar 20 basis poin (bps) Kamis nanti, melansir laporan Reuters. Beberapa analis juga memprediksi bank sentral pimpinan Mario Draghi ini akan kembali mengaktifkan program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing.

Gelontoran paket stimulus moneter tentunya menjadi angin segar ke pasar finansial, bursa saham dapat menguat lagi, dan yen semakin ditinggalkan.

Selain itu, yen juga tertekan akibat semakin menguatnya peluang pemangkasan suku bunga bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) di bulan ini. Data pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari  produk domestik bruto (PDB) Jepang kuartal II-2019 menjadi penyebabnya.

Jepang pada awal pekan lalu merevisi PDB kuartal II-2018 menjadi1,3%. Melambat dibandingkan pembacaan pertama yaitu 1,8%. Apalagi dibandingkan kuartal I-2019 yang masih 2,1%.

"Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan berbalik negatif pada kuartal IV-2019. Jika kekhawatiran kontraksi membesar, maka Bank Sentral Jepang (BoJ) tentu akan sangat mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga acuan lebih dalam ke zona negatif," kata Izuru Kato, Kepala Ekonom Totan Research, sebagaimana diwartakan Reuters.

BOJ akan mengumumkan suku bunga dan kebijakan moneter pada Kamis (19/9/19) pekan depan, beberapa jam setelah bank sentral AS mengumumkan suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZQNJ8R
via IFTTT

No comments:

Post a Comment