Pages

Thursday, August 29, 2019

AS-China Siap Rujuk, Bursa Singapura Siap Melaju

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (30/8/2019) setelah terdengar kabar bahwa China berniat menyelesaikan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) dan menghindari perselisihan lebih lanjut.

Data perdagangan menunjukkan, Indeks Straits Times (STI) dibuka menguat 0,61% ke level 3.100,52 poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 3 saham melemah, dan 6 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pada Kamis (29/8/2019) waktu setempat, juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, mengatakan bahwa Negeri Tiongkok bersedia untuk menyelesaikan sengketa dagang dengan AS dan menentang ekskalasi lebih lanjut, dilansir dari CNBC International.

"Kami dengan tegas menolak ekskalasi perang dagang dan bersedia untuk bernegosiasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan sikap yang tenang," ujar Gao.

AS-China Siap Rujuk, Bursa Singapura Siap MelajuFoto: Infografis/ Kronologi perang dagang AS-China belum temukan titik terang/Aristya Rahadian Krisabella

"China memiliki cukup banyak cara untuk membalas, tapi pertanyaan yang harus dibahas sekarang bagaimana menghapus tarif baru untuk menghindari eskalasi dari perang dagang. China akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke AS untuk masalah ini," tambahnya sebagaimana dilansir CNBC International.

Gao juga menegaskan bahwa delegasi dagang dari AS dan China masih terus menjaga komunikasi yang efektif.

"Sejauh yang saya tahu, delegasi kedua negara terus melakukan komunikasi yang efektif. Kami berharap AS menunjukkan ketulusan dan aksi konkret," kata Gao.

Perwakilan dagang dari kedua negara juga diketahui tengah berdiskusi terkait kunjungan negosiator China ke AS bulan depan. Meski demikian, waktu pasti belum ditentukan dan jadwal belum diagendakan.

Pelaku pasar global berharap AS dan China dapat segera mencapai kesepakatan yang positif. Meskipun untuk saat ini yang menjadi perhatian utama adalah nasib pengenaan bea masuk baru pada 1 September, baik oleh AS maupun China.


Semoga dengan hubungan keduanya yang mulai kembali harmonis ada niat untuk menunda pemberlakuan bea masuk baru, bahkan jika memungkinkan sebaiknya dibatalkan.

Harapan damai dagang AS-China kembali bersemi dan berhasil membuat pelaku pasar tidak lagi bersikap konservatif. Arus modal mulai masuk ke pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis jumlah pinjaman bank periode Juli yang akan diumumkan pukul 09:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2MLs23f
via IFTTT

No comments:

Post a Comment