Para siswa disabilitas YPAC tersebut mengikuti kegiatan melukis kelihatan antusias dengan berbagai macam warna dan corak bukan hanya di payung ukuran besar tetapi juga kecil yang rencana hasilnya untuk pameran di Taman Lumbini Kompleks Candi Borobudur Magelang, pada 7- 9 September mendatang.
Menurut Direktur Program Festival Payung Indonesia Heru Prasetya Mataya kegiatan pre-event FPI 2018 sengaja melibatkan siswa disabilitas YPAC Surakarta untuk memberikan kesempatan mereka melukis payung sesuai kemampuannya.
Namun, kata Heru Prasetya Mataya ternyata hasil karya dari para siswa disabilitas sangat luar biasa. Mereka berani melukis bagian visi dari FPI.
Menurut Heru Mataya payung tersebut akan dipamerkan di Candi Borobudur bersama ribuan payung karya para peserta dari empat negara dan kabupaten/kota di Indonesia.
"Kami yakin kegiatan itu, mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, terutama ke Candi Borobudur. FPI sebuah festival internasional memasuki tahun kelima ragam acaranya semakin lebih menarik," kata Heru yang dikenal dengan nama Heru Mataya.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan YPAC Surakarta Tri Mulyani kegiatan melukis payung raksasa ?awalnya akan diikuti seluruh siswa YPAC mulai jenjang SD, SMP hingga SMA sebanyak 150 anak.
Namun, kata Tri Mulyani, hanya 50 siswa yang mengikuti kegiatan melukis di atas kanvas payung besar, karena siswa lainnya ada pelatihan kewirausahaan.
"Kami melihat kegiatan melukis payung sangat penting, karena dapat membangkitkan anak-anak untuk semakin termotivasi," kata Tri Mulyani.
Menurut dia, para siswa dapat menyalurkan kreativitasnya melalui kegiatan tersebut. Para siswa juga makin termotivasi dan percaya diri untuk menunjukkan kemampuannya dalam bidang melukis.
Baca juga: Ratusan payung cantik hiasi Pura Mangkunegaran
Baca juga: Sejumlah daerah meriahkan Festival Payung Indonesia
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment