"Jumlah itu perkiraan kita dan berdasarkan data sebelumnya. Sebanyak 75 persen umumnya pemasokan hewan kurban dari ternak lokal," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan, sebelum dilaksanakan penyembelihan hewan kurban, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
"Sejak seminggu yang lalu petugas kesehatan hewan telah melakukan pemeriksaan bagi hewan kurban," ujarnya.
Menurutnya Pasaman barat memiliki tujuh pusat kesehatan hewan di tujuh kecamatan dengan 18 petugas kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
"Dari pemeriksaan kesehatan hewan masih ditemukan hewan kurban yang tidak memenuhi syarat seperti belum cukup umur dan cacat fisik. Terhadap hewan yang kurang sehat maka disarankan untuk ditukar," katanya.
Pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sentra-sentra peternak sapi seperti di Kecamatan Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali, bahkan sampai ke nagari atau desa yang ada.
Ia menjelaskan, kendala dalam melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban adalah Pasaman Barat masih memiliki daerah yang terpencil serta akses transportasi yang sangat minim sehingga menyulitkan petugas datang ke lokasi.
Ia menambahkan, selama pemeriksaan dilakukan belum ditemukan hewan yang terjangkit penyakit berbahaya seperti cacing hati dan jembrana. Namun, ia tetap berpesan kepada masyarakat untuk memperhatikan kesehatan hewan kurban.
"Mudah-mudahan pelaksanaan kurban nantinya berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada kendala," katanya.*
Baca juga: Dinas Pertanian Maluku Utara imbau sapi produktif jangan dijadikan kurban
Baca juga: Puluhan hewan kurban di Jakbar tak layak
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda SAS
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment