Menurut Kristian, ini merupakan suatu bukti bahwa pemerintahan RI dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo benar-benar memperhatikan pembangunan di daerah-daerah terpelosok yang masih belum teraliri listrik.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah, yang telah sangat membantu warga kami, khususnya anak-anak kita yang sangat berguna dalam proses belajar mengajar," kata Kristian dilokasi penyerahan LTSHE, Desa Long Adiu, Kabupaten Malinau, Kaltara, Minggu.
Dia menjelaskan, kondisi kelistrikan di Kabupaten Malinau sendiri memang masih jauh dari kata cukup, sebab mereka masih harus menyuplai Kecamatan Lumbis yang sebenarnya sudah merupakan wilayah Kabupaten Nunukan. Oleh karena itu, untuk penerangan lampu jalan saja mereka masih belum bisa optimal.
"Sebenarnya semua desa ada listrik, tapi masih pakai generator diesel. Kalau yang dikelola PLN itu hanya di sekitar kota saja. Ibukota dan sekitar ada lima kecamatan saja," ujarnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Ari Yusnita. Dia menyatakan bahwa Komisi VII DPR RI akan mendukung semua program-program pemerintah yang terkait dengan EBT.
"Karena ini 'kan memang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Saya harap program EBTKE selain LTSHE, mungkin yang lebih besar lagi seperti PLTS, itu bisa berkembang dan bisa bertahan lama, sampai bertahun-tahun," ucap Ari.
Sebelumnya pada Minggu 19 Agustus 2018 kemarin, Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE melakukan seremonial penyerahan bantuan LTSHE kepada warga Desa Long Adiu. Totalnya, ada 275 unit LTSHE yang dibagikan. Pihak lain yang hadir yakni Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen EBTKE Noor Arifin Muhammad, Kepala Desa Long Adiu Markus Aran, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment