Pages

Wednesday, September 4, 2019

Bumi Makin Tua, Komplikasi Penyakit Ekonomi Berujung Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - 5,45 miliar tahun, itulah usia bumi saat ini, berdasarkan data dari space.com. Ketika peradaban manusia mulai menguasai bumi yang tua ini, masalah-masalah yang dihadapi semakin kompleks. Scarcity atau kelangkaan adalah masalah utama yang bagi umat manusia. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan terbatasnya alat pemuas kebutuhan.

Semakin tua usia bumi, peradaban semakin maju, roda perekonomian di masing-masing negara berputar untuk memenuhi kebutuhan manusia. Negara-negara berlomba-lomba meningkatkan aktivitas ekonomi untuk menyejahterakan warganya, menjadi negara maju atau menjadi negara kaya di bumi ini.

Perputaran roda perekonomian tentunya tidak selalu berjalan mulus, ada "penyakit-penyakit" yang dihadapi, misalnya tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, inflasi dan lain-lain. 

Layaknya penyakit pada manusia, penyakit perekonomian bisa diobati oleh pemerintah negara masing-masing.

Tetapi kini penyakit ekonomi di bumi ini sepertinya semakin berkomplikasi, ujungnya bisa membawa resesi berjamaah. Resesi merupakan penyakit perekonomian yang paling ditakuti.

Suatu perekonomian dianggap mengalami resesi  ketika tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) negatif atau berkontraksi untuk dua kuartal berturut-turut secara tahunan (year-on-year/YoY) atau lebih. 


Resesi bisa dikatakan ujung dari penyakit-penyakit ekonomi. Resesi terjadi di kala semua sendi-sendi perekonomian mengalami kemerosotan. National Bureau of Economic Research, lembaga non-profit yang melakukan riset ekonomi, menggunakan lima indikator yang bisa menunjukkan resesi, yakni penurunan pendapatan riil, pasar tenaga kerja yang memburuk, kesehatan sektor manufaktur, penurunan penjualan grosir dan ritel, serta estimasi PDB bulanan.

Ketika resesi terjadi, pada akhirnya akan memberikan dampak buruk yang lebih besar lagi jika tidak segera diatasi. Tingkat kepercayaan investor bisa menurun, investasi Macet. Tanpa investasi, dunia usaha tidak bisa berekspansi, adanya pemutusan hubungan kerja, tingkat pengangguran akan meningkat, daya beli masyarakat turun, dan seterusnya hingga menimbulkan keruntuhan perekonomian.   

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

(pap/dru)

Let's block ads! (Why?)



from CNBC Indonesia https://ift.tt/2ZOpYtp
via IFTTT

No comments:

Post a Comment