Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konsumer besar,
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), langsung terkoreksi pada perdagangan sesi pagi, Senin (30/9/2019) setelah investor domestik banyak melego saham UNVR di tengah rencana perusahaan yang akan melakukan pemecahan nilai saham (
stock split).
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.27 WIB, saham UNVR minus 1,06% di level Rp 46.500/saham dengan nilai transaksi Rp 14,43 miliar dan volume perdagangan 310.300 saham.
Asing justru masuk ke saham UNVR hari ini Rp 1,24 miliar, sementara koreksi terjadi lantaran investor domestik banyak melego saham ini. Hari ini domestik menjual Rp 14,1 miliar saham.
Sentimen bagi UNVR terjadi ketika perseroan mengumumkan akan melakukan pemecahan nilai saham.
Kabar tersebut sebetulnya disambut antusias oleh para pelaku pasar modal domestik. Sejumlah grup pesan singkat WhatsApp investor saham ramai membagikan informasi mengenai rencana aksi korporasi perusahaan multinasional yang bermarkas di London, Inggris tersebut.
Manajemen Unilever Indonesia tampaknya tak mau heboh menyampaikan hal ini dan memilih akhir pekan untuk menyampaikan pengumuman ini pada Sabtu (28/09/2019), pukul 20.33 WIB melalui surat yang disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat libur dan tidak ada aktivitas perdagangan saham.
Dalam surat tersebut langsung disebutkan rencana perseroan melakukan
stock split. "Mengumumkan bahwa Perseroan berencana untuk melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split). Perseroan menilai aksi korporasi ini akan membuat saham UNVR menjadi lebih terjangkau oleh investor retail kebanyakan," tulis perseroan dalam keterbukaan informasi tersebut.
Manajemen lebih lanjut menyampaikan, perseroan akan menyampaikan usulan mengenai perubahan nilai nominal saham (stock split) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Waktu pelaksanaan RUPSLB akan diumumkan lebih lanjut.
Namun perseroan belum menyebutkan rasio pemecahan nilai saham yang akan dilakukan perseroan. Hingga akhir perdagangan pekan lalu, nilai saham UNVR diperdagangkan pada harga Rp 47.000/saham.
Jika diasumsikan perseroan akan melakukan stock split 1:10 maka harga saham berada pada level Rp 4.700/unit. Namun jika rasionya 1:5 maka harga saham Rp 9.400/saham.
Tentu saja pemecahan nilai saham ini akan membuat investor lebih murah untuk membelinya. Jika ingin membeli satu lot cukup dengan Rp 470.000 atau Rp 940.000 saja, tidak perlu mengeluarkan uang Rp 4,7 juta/lot.
"Kami berharap dengan adanya stock split ini harga saham UNVR akan menjadi lebih terjangkau oleh investor ritel kebanyakan. Selain itu, stock split ini juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan bursa efek Indonesia karena adanya peningkatan likuiditas perdagangan saham UNVR," kata Sancoyo Antarikso, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan UNVR, dalam rilis, Senin (30/9/2019).
Saat ini total jumlah saham yang dicatatkan perseroan di BEI mencapai 7,63 miliar unit. Dari total jumlah saham tersebut, 84,99% atau 6.484.877.500 dimiliki oleh Unilever Indonesia Holding B.V dan sisanya 15.01% atau 1.145.122.500 dimiliki oleh publik atau masyarakat.
Saham UNVR merupakan salah satu saham berkapitalisasi besar yang cukup aktif dan likuid ditransaksikan di para pelaku pasar. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di industri fast moving consumer goods (FMCG), UNVR juga punya reputasi yang cukup baik.
Perusahaan yang dipimpin Hermant Bakhsi ini punya nilai kapitalisasi Rp 356,61 triliun, merupakan yang terbesar setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan kuartal II 2019, nilai aset UNVR saat ini tercatat mencapai Rp 21,87 triliun. Untuk sekedar mengingatkan, perseroan adalah market leader untuk produk-produk kebutuhan rumah tangga, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.
(tas)
Let's block ads! (Why?)
from CNBC Indonesia https://ift.tt/2okLh8C
via
IFTTT