Jakarta, CNBC Indonesia - Indikasi perang dagang AS-China yang mulai mereda dinilai dapat memberikan angin segar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menguat pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (30/8/2019).
Data perdagangan mencatat, pada akhir perdagangan Kamis kemarin, IHSG kembali ke zona hijau dan ditutup menguat 0,12% ke level 6.289,12.
Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan pemerintah China mengindikasikan akan adanya pertemuan antara perwakilan Beijing dengan Washington pada September nanti. Valbury menilai kabar ini menjadi episode baru dalam kisah perang dagang antara keduanya.
Kabarnya kedua belah pihak tengah berdiskusi terkait kunjungan negosiator China ke AS bulan depan. Meski demikian, waktu pasti belum ditentukan dan jadwal belum diagendakan. China akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke AS untuk masalah ini.
"Berkenaan dengan hal ini China memiliki cukup banyak cara untuk membalas, tapi pertanyaan yang harus dibahas sekarang bagaimana menghapus tarif baru untuk menghindari eskalasi dari perang dagang," tulis Valbury, dalam risetnya, Jumat (30/8/2019).
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut China tampaknya akan memprioritaskan untuk menghapus tarif baru yang dikenakan Amerika sebesar US$ 550 miliar. Hal ini penting, karena kalau Amerika masih bersikeras terhadap tarif yang akan dikenakannya, China tidak akan sungkan untuk merespon balik sikap Amerika tersebut, tulis Pilarmas.
Mulai meredanya ketegangan antara kedua negara ini membawa indeks Dow Jones naik 326 poin atau 1,3%, begitupun dengan S&P naik 1,3%, sedangkan Nasdaq Composite naik 1,5%.
Kenaikan bursa saham Wall Street di AS ini mengindikasikan ada angin sejuk yang dikirim ke pasar, yang tentunya diharapkan angin tersebut juga tertiup ke pasar emerging market, tidak terkecuali Indonesia.
Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas mengatakan peluang melemah IHSG masih terlihat mengancam setelah sinyal ketidakmampuan IHSG menembus atau break out di level resistance (batas atas) rerata 200 hari atau Moving Average 200.
Indikator Stochastic, RSI dan MACD juga memberikan sinyal pergerakan yang cenderung jenuh meskipun secara Stochastic peluang menguji level resistance MA50 (rata-rata IHSG 50 hari) terbuka terlihat dari pergerakan indeks yang melebar memasuki area overbought (jenuh beli).
Sekuritas ini memperkirakan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi cenderung bertahan pada zona hijau dengan support (batas bawah) di 6253 poin dan resisten di 6325 poin.
(tas)from CNBC Indonesia https://ift.tt/2Umi1KQ
via IFTTT
No comments:
Post a Comment